Cara Menyikapi Ketidakpastian dengan Prinsip Dikotomi
Kendali
Pernahkah merasakan stres atau kecemasan mengenai sesuatu
yang tidak bisa diubah? Mungkin tentang pekerjaan yang tak berjalan sesuai
harapan, atau perasaan yang muncul akibat keputusan orang lain yang berdampak
pada hidup.
Coba ingat sejenak seberapa banyak dari hal tersebut yang
sebenarnya berada dalam kendali ? Di sinilah konsep dikotomi kendali
berperan—sebuah cara berpikir yang mengajarkan untuk fokus pada apa yang bisa
dikontrol dan melepaskan apa yang tidak bisa dikendalikan.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Epiktetos,
seorang filsuf Stoik dari Yunani kuno. Ia mengajarkan bahwa hidup ini dipenuhi
dengan banyak hal yang berada di luar kendali, namun ada kekuatan untuk memilih
bagaimana meresponsnya.
Dengan memahami dikotomi kendali, stres dapat berkurang, dan
hidup bisa dijalani dengan lebih tenang meski banyak hal di dunia ini tidak
dapat diubah. Mari jelajahi lebih dalam tentang apa yang bisa dan tidak bisa
dikendalikan.
Apa Saja yang Bisa Dikelola?
- Reaksi
dan Sikap
Salah satu hal terbesar yang bisa
dikelola adalah sikap dan reaksi terhadap situasi yang terjadi.
Misalnya, dalam menghadapi ujian
atau pekerjaan yang menumpuk, perasaan cemas atau bahkan frustrasi mungkin
muncul. Namun, meskipun kenyataan bahwa ujian tersebut harus dilalui tidak bisa
diubah, pilihan untuk merespons dengan tenang dan mempersiapkan diri
sebaik mungkin tetap ada.
Bukannya melawan atau mengeluh
tentang keadaan, lebih bijaksana untuk mengubah cara pandang terhadap masalah
tersebut.
Pentingnya kontrol ini
terletak pada kenyataan bahwa meskipun tidak bisa mengubah situasi, selalu ada
pilihan untuk memilih bagaimana cara menghadapi tantangan.
- Pikiran
dan Perasaan.
Setiap orang merasakan perasaan
dan pikiran yang datang dan pergi. Kadang perasaan kesal, cemas, atau marah
muncul tanpa terduga.
Namun cara untuk mengelola
perasaan tersebut selalu ada. Alih-alih terlarut dalam emosi negatif,
latihan untuk menerima perasaan tersebut tanpa terlalu mendalam sangat
membantu.
Mindfulness atau meditasi dapat
menjadi alat yang efektif untuk menenangkan pikiran yang sedang kacau.
- Tindakan
pribadi
Area lain yang sepenuhnya berada
dalam kendali adalah Tindakan diri sendiri. Contoh, jika merasa terjebak dalam
rutinitas atau pekerjaan yang tidak memadai, pilihan untuk melakukan langkah
kecil yang membawa perubahan tetap ada.
Bisa saja memulai dengan mencari
hobi baru, belajar keterampilan baru, atau bahkan berbicara dengan atasan
mengenai beban pekerjaan. Tidak perlu menunggu semuanya berubah dengan
sendirinya karena tindakan pribadi adalah salah satu area yang benar-benar bisa
dikelola.
- Penggunaan
Waktu
Aspek yang sering kali dianggap
di luar kendali namun pada kenyataannya, penggunaan waktu sepenuhnya
bisa dikelola.
Pilihan untuk menghabiskan waktu
dengan orang-orang yang memberi energi positif atau untuk melakukan aktivitas
yang mendukung tujuan hidup, ada di tangan pribadi.
Mengelola waktu dengan bijaksana
akan mendatangkan manfaat lebih daripada sekadar mengeluh tentang bagaimana
waktu terasa cepat berlalu.
Apa Saja yang Tidak Bisa Dikelola?
- Tindakan
Orang Lain adalah salah satu hal besar yang berada di luar kendali.
Mungkin merasa frustasi atau marah karena sikap orang di sekitar.
Semisal jika seorang teman
berubah sikap atau atasan memberikan tugas yang terlalu berat, perasaan itu
bisa menekan.
Namun pada akhirnya, tindakan dan
pilihan orang lain tetap tidak bisa dikontrol. Yang dapat dilakukan adalah
fokus pada cara merespons mereka.
- Kejadian
Eksternal, banyak hal dalam hidup yang berada di luar kendali seperti cuaca,
bencana alam, atau kecelakaan.
Meskipun bisa mempersiapkan diri
menghadapi kemungkinan buruk, tetap saja hal-hal tersebut tidak bisa diubah.
Misal ada bencana alam yang merusak rencana liburan, tidak ada kendali atas
cuaca.
Namun tetap bisa mencari solusi,
seperti menjadwalkan ulang liburan atau memanfaatkan waktu untuk kegiatan lain
yang lebih bermanfaat.
- Masa
Depan, semua orang sering merasa penasaran tentang masa depan—bagaimana
pekerjaan nanti, apakah akan sukses, atau bagaimana hidup akan berjalan.
Namun masa depan adalah hal yang
tidak bisa dipastikan sepenuhnya. Meskipun dapat merencanakan dan bekerja
keras, tidak ada jaminan bahwa segala sesuatunya akan berjalan sesuai harapan.
Yang terbaik adalah fokus pada
hal-hal yang dapat dilakukan saat ini dan percaya bahwa segala usaha akan
membuahkan hasil di waktu yang tepat.
- Kesehatan
dan Penyakit, meskipun bisa menjaga kesehatan dengan makan sehat,
berolahraga, dan menjalani gaya hidup yang baik, ada faktor yang tetap
berada di luar kendali seperti penyakit atau kecelakaan.
Tidak ada jaminan bahwa tubuh
selalu sehat, meskipun sudah berusaha menjaga dengan baik. Hal yang bisa
dilakukan adalah menjaga tubuh sebaik mungkin dan menerima kenyataan jika
hal-hal tak terduga terjadi.
Mengapa Memahami Dikotomi Kendali Itu Penting?
Memahami dikotomi kendali sangat bermanfaat untuk
kesehatan mental dan emosional. Ketika seseorang bisa memisahkan antara apa
yang bisa dikendalikan dan apa yang tidak, kecemasan yang tidak perlu bisa
berkurang.
Bayangkan saja jika terus-menerus cemas tentang hal-hal yang
tidak bisa diubah. Itu bisa mempengaruhi kualitas hidup dan membuat merasa
terperangkap dalam stres.
Sebaliknya dengan menerima hal-hal yang di luar kendali dan
fokus pada apa yang bisa dikelola, hidup bisa jauh lebih ringan dan penuh
ketenangan.
Selain itu, pemahaman ini juga membantu lebih bersyukur
atas apa yang dimiliki. Dengan menghargai kemampuan untuk mengontrol tindakan
dan reaksi, hidup menjadi lebih menikmati setiap momen tanpa terpengaruh oleh
hal-hal yang tak bisa diubah.
Bagaimana Memulai Menerapkan Dikotomi Kendali?
- Refleksi Diri Mulailah dengan mengenali perasaan atau situasi yang menimbulkan kecemasan atau tekanan. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah ini sesuatu yang bisa saya kontrol?" Jika ya, buat rencana untuk menghadapinya. Jika tidak, latih untuk menerima kenyataan tersebut.
- Berlatih
Mindfulness Untuk lebih hadir dalam setiap momen, berlatih mindfulness
sangat membantu. Dengan ini, seseorang bisa lebih peka terhadap apa yang
dapat dikendalikan dan lebih mampu melepaskan hal-hal yang tidak bisa
diubah.
- Jaga
Fokus Pada Hal-hal Positif Alihkan perhatian dari hal-hal yang
mengganggu dan fokus pada apa yang bisa disyukuri dan dikelola. Seiring
waktu, lebih mudah untuk memilih fokus pada sisi positif kehidupan.
Dengan memahami dikotomi kendali, hidup akan lebih tenang
dan bermakna, tanpa terjebak dalam stres yang muncul dari hal-hal di
luar kendali. Meskipun tidak bisa mengontrol segala sesuatu, selalu ada pilihan
untuk memilih cara menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan keberanian.