Pernahkah merasakan
kecemasan yang datang begitu tiba-tiba tetapi pada saat yang sama mampu tetap
tampil produktif, terorganisir, dan bahkan mencapai banyak hal?
Di luar segalanya
terlihat teratur, penuh pencapaian, dan seolah berjalan dengan lancar. Namun di
dalam, ada perasaan yang terus menerus menggerogoti seperti kecemasan. Inilah
yang disebut high-functioning anxiety—ketika kecemasan menyamar sebagai
produktivitas.
High-functioning
anxiety adalah bentuk kecemasan yang tidak selalu terlihat jelas dari luar.
Orang yang mengalaminya sering kali tampak sangat terorganisir, efisien, dan
memiliki pencapaian yang mengesankan, namun mereka juga terus merasakan
ketegangan, gelisah, dan rasa tidak puas dengan diri sendiri.
Pada banyak kesempatan
kecemasan ini dipandang sebagai semangat kerja yang tinggi atau perfeksionisme
padahal itu adalah bentuk pelarian dari ketidakamanan dan ketakutan akan
kegagalan.
Apa Itu
High-Functioning Anxiety?
High-functioning
anxiety adalah kondisi di mana seseorang mampu menjalani kehidupan sehari-hari
dengan tampak sukses—bekerja keras, memiliki jadwal yang rapi, dan terlihat
sangat produktif—namun di dalamnya, ada kecemasan yang terpendam dan tidak
pernah hilang.
Orang dengan
high-functioning anxiety tampaknya memiliki segalanya. Mereka mendapatkan
pekerjaan dengan baik, nilai akademis tinggi, dan sering kali dianggap sebagai
orang yang sangat terorganisir. Namun di balik pencapaian tersebut mereka
berjuang dengan kecemasan yang tersembunyi.
Hal yang membedakan
high-functioning anxiety dari kecemasan biasa adalah kemampuan untuk menutupi
kecemasan dengan pencapaian luar biasa yang terlihat di luar. Kecemasan ini
bisa muncul dalam berbagai bentuk—perasaan cemas yang berlebihan, takut gagal,
dan rasa tidak puas yang terus-menerus.
Meskipun semua tampak
baik-baik saja ketegangan internal ini tetap ada menyelimuti perasaan dengan
rasa tidak aman dan keinginan untuk selalu melakukan lebih.
Kecemasan yang
Menyamar Sebagai Produktivitas
High-functioning
anxiety sering kali menyamar sebagai produktivitas yang berlebihan.
Seseorang yang mengalaminya mungkin terlihat sangat efisien, selalu sibuk, dan
selalu bekerja lebih keras daripada orang lain. Namun pada kenyataannya produktivitas
ini muncul dari rasa cemas yang mendalam.
Orang dengan kecemasan
berfungsi tinggi merasa bahwa jika mereka berhenti bekerja atau tidak terus
berusaha mencapai standar tinggi kecemasan itu akan semakin buruk. Rasa cemas
menjadi pendorong utama untuk terus melaju tanpa pernah merasa puas.
Kecemasan ini
memengaruhi seseorang untuk terus bekerja, menyelesaikan tugas-tugas dan
mencapai tujuan, bukan karena mereka menikmati prosesnya tetapi untuk menghindari
perasaan cemas yang datang ketika mereka tidak mencapai apa yang dianggap
sebagai pencapaian "sempurna."
Mereka merasa bahwa
jika mereka tidak mencapai target tersebut perasaan cemas dan tidak aman akan
semakin kuat. Ini menciptakan siklus di mana produktivitas tinggi
menjadi cara untuk menangani kecemasan tetapi pada akhirnya justru
memperburuk keadaan.
Mungkin dari luar
seseorang yang mengalami high-functioning anxiety akan terlihat sangat
terorganisir dan efektif. Mereka menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, memiliki
manajemen waktu yang baik, dan sering dianggap sebagai orang yang sangat
kompeten. Di balik penampilan luar yang terlihat sempurna ada perasaan tidak
puas, kelelahan emosional, dan ketidakmampuan untuk berhenti sejenak untuk
menikmati hasil kerja keras mereka.
Ciri-Ciri
High-Functioning Anxiety yang Tersembunyi
Salah satu tantangan
utama dalam memahami high-functioning anxiety adalah bahwa kecemasan ini
tidak selalu terlihat. Banyak orang yang mengalaminya tidak menyadari bahwa
mereka sedang berjuang dengan kecemasan yang tersembunyi di balik produktivitas
mereka yang luar biasa.
Ada beberapa tanda
yang bisa menunjukkan bahwa seseorang mungkin mengalami high-functioning
anxiety, meskipun mereka terlihat sempurna di luar.
- Perfeksionisme yang Berlebihan : Seseorang dengan high-functioning
anxiety tidak pernah merasa cukup puas dengan apa yang mereka capai.
Meskipun mereka telah melakukan sesuatu dengan sangat baik, mereka akan
terus berpikir bahwa mereka bisa melakukannya lebih baik lagi. Tidak ada
ruang untuk kesalahan dan rasa takut akan kegagalan selalu mengintai.
- Kekhawatiran yang Tak Terlihat : Meskipun tampaknya terkendali seseorang
dengan kecemasan berfungsi tinggi sering kali merasa cemas tentang banyak
hal—baik yang besar maupun yang kecil. Kekhawatiran ini datang tanpa
henti, meskipun mereka terlihat tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda
kecemasan.
- Kesulitan Berhenti atau Bersantai : Mereka merasa tidak nyaman jika harus
berhenti atau bersantai. Ada ketakutan bahwa jika mereka tidak terus
bekerja atau mencapai lebih banyak hal, mereka akan gagal atau tidak cukup
baik. Mereka merasa tertekan untuk selalu produktif, bahkan saat sedang
dalam waktu luang.
- Stres yang Tersembunyi : Meski orang dengan high-functioning
anxiety sering kali tampak terorganisir dan tenang, mereka bisa merasa
sangat tertekan dan stres di dalam. Kecemasan yang terus menerus bisa
menguras energi emosional mereka, bahkan jika mereka tidak menunjukkan
tanda-tanda kelelahan secara fisik.
- Rasa Takut Gagal yang Terus Menerus : Ketakutan untuk gagal sangat mendalam.
Bahkan jika mereka sudah mencapai banyak hal, mereka terus merasa bahwa
mereka harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan pencapaian itu,
karena mereka takut bahwa suatu saat, mereka akan mengecewakan diri sendiri
atau orang lain.
Mengapa
High-Functioning Anxiety Bisa Menjadi Masalah
Walaupun
high-functioning anxiety sering kali tampak seperti sesuatu yang
positif—seperti produktivitas tinggi dan pencapaian luar biasa—ini bisa menjadi
masalah jangka panjang. Seseorang dengan kecemasan berfungsi tinggi sering
merasa bahwa meskipun mereka sudah mencapai banyak hal, mereka tidak pernah
merasa puas.
Mereka terus berusaha
mencapai sesuatu yang lebih, namun tidak ada kepuasan yang sejati. Ini bisa
mengarah pada kelelahan emosional dan bahkan depresi.
Selain itu karena
kecemasan ini tidak terlihat jelas orang di sekitar mereka mungkin tidak
menyadari betapa beratnya perjuangan internal yang mereka hadapi. Mereka
mungkin melihat seseorang yang sukses dan terorganisir namun tidak tahu bahwa
di dalamnya, ada perasaan cemas dan takut yang terpendam.
Ini bisa membuat
seseorang merasa sangat kesepian, karena mereka tidak merasa bisa berbicara
tentang perasaan cemas yang mereka alami.
Apa yang Bisa
Dilakukan untuk Menghadapi High-Functioning Anxiety?
Menghadapi
high-functioning anxiety tidaklah mudah terutama ketika kecemasan ini menyamar
sebagai produktivitas. Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengelola
kecemasan ini :
- Menerima Ketidaksempurnaan : Salah satu langkah pertama adalah
menerima bahwa tidak ada yang sempurna. Kesalahan dan kegagalan adalah
bagian dari proses hidup. Menerima bahwa tidak selalu perlu tampil
sempurna bisa membantu meredakan kecemasan.
- Beristirahat Secara Sengaja : Meskipun bisa terasa sulit, memberi diri
waktu untuk berhenti dan bersantai sangat penting. Istirahat bukan hanya
soal tidur tetapi juga memberi ruang untuk menikmati hidup tanpa merasa
tertekan untuk selalu produktif.
- Berbicara dengan Orang Lain : Mencari dukungan dari teman, keluarga,
atau seorang profesional bisa sangat membantu. Mengungkapkan perasaan
cemas yang terpendam bisa meringankan beban dan memberikan perspektif yang
lebih sehat.
- Belajar Menetapkan Batasan : Sering kali high-functioning anxiety
muncul karena perasaan harus selalu memberikan lebih. Menetapkan batasan
yang sehat, seperti mengatakan "tidak" pada pekerjaan tambahan
atau memberi waktu untuk diri sendiri, bisa membantu mengurangi kecemasan.
High-functioning
anxiety mungkin tampak seperti sesuatu yang positif pada awalnya—sebuah cara
untuk tetap produktif dan mencapai tujuan. Tapi semakin memahami dan mengenali
tanda-tandanya semakin bisa mengelola kecemasan ini dengan cara yang lebih
sehat.
Dengan belajar untuk
memberi ruang bagi diri sendiri, mengelola ekspektasi, dan menerima
ketidaksempurnaan, bisa menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam hidup.