Seiring dengan
kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup banyak orang terutama dari generasi
muda yang mulai beralih ke model pekerjaan baru yang lebih fleksibel. Salah
satu yang paling menarik perhatian adalah gig economy atau ekonomi berbasis
pekerjaan jangka pendek.
Mulai dari pekerjaan
freelance hingga pekerjaan berbasis aplikasi, gig economy menawarkan peluang
bagi siapapun yang ingin bekerja dengan cara yang lebih bebas dan tanpa ikatan
kontrak panjang. Tapi kenapa gig economy semakin digemari dan apa dampaknya?
1. Fleksibilitas
Kerja yang Lebih Besar
Salah satu alasan
utama gig economy menjadi pilihan populer adalah fleksibilitas yang
ditawarkannya. Bagi banyak pekerja muda terutama mereka yang baru lulus atau
yang menginginkan pekerjaan sampingan, kebebasan waktu adalah faktor yang
sangat berharga.
Tidak ada jam kerja
yang kaku dan kamu bisa memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat atau
keahlian. Fleksibilitas ini memungkinkan untuk bekerja dari rumah, dari kafe,
atau bahkan saat bepergian, memberikan keseimbangan antara kehidupan pribadi
dan pekerjaan yang lebih baik.
2. Teknologi
Mempermudah Akses ke Peluang Kerja
Platform digital dan
aplikasi telah membuat akses ke pekerjaan gig menjadi lebih mudah. Dulu mencari
pekerjaan paruh waktu atau sampingan mungkin memerlukan banyak waktu dan usaha.
Sekarang dengan menggunakan smartphone siapa saja bisa langsung terhubung
dengan peluang kerja.
Aplikasi seperti
Gojek, Grab, Upwork, dan Fiverr memungkinkan siapa saja untuk menawarkan jasa
mereka dan mencari pekerjaan yang sesuai. Hal ini sangat cocok bagi generasi
muda yang terbiasa dengan teknologi dan lebih memilih pekerjaan yang bisa
dilakukan secara online atau remote.
3. Pekerjaan yang
Sesuai dengan Keahlian dan Minat
Gig economy juga
memberi kesempatan untuk bekerja di bidang yang benar-benar sesuai dengan
keahlian dan minatmu. Jika kamu seorang desainer grafis, programmer, penulis,
atau bahkan fotografer, kamu bisa mencari pekerjaan yang sesuai dengan
skillsetmu.
Dengan banyaknya
platform freelance, para pekerja gig bisa menemukan proyek yang mereka sukai
dan terus mengembangkan diri dalam bidang yang mereka geluti.
Hal ini membuat banyak
orang merasa lebih puas dan termotivasi karena mereka bisa bekerja dengan
passion mereka, bukan sekadar untuk memenuhi kewajiban.
4. Ketidakpastian
Penghasilan dan Risiko
Meskipun gig economy
menawarkan banyak keuntungan ada juga tantangan yang perlu dihadapi terutama
dalam hal penghasilan. Tidak ada gaji tetap dan pendapatan bisa bervariasi
setiap bulan. Pekerja gig harus cermat dalam mengatur keuangan dan memastikan
bahwa mereka memiliki cukup proyek untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Selain itu karena
pekerja gig tidak terikat kontrak kerja jangka panjang mereka tidak mendapatkan
tunjangan seperti asuransi kesehatan, pensiun, atau jaminan sosial. Hal ini
membuat gig economy terasa lebih berisiko bagi sebagian orang.
5. Peluang Global
dan Pengembangan Jaringan Profesional
Salah satu daya tarik
besar dari gig economy adalah kemampuan untuk bekerja dengan klien dari seluruh
dunia. Dalam ekonomi gig kamu bisa berkolaborasi dengan orang dari berbagai
negara dan budaya, memperluas jaringan profesional yang lebih luas.
Ini memberikan
kesempatan untuk meningkatkan pengalaman, keterampilan, dan membuka peluang
karier yang mungkin tidak tersedia dalam pekerjaan tradisional. Generasi muda
yang cenderung lebih terbuka terhadap pengalaman baru dan kerjasama
internasional, bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan portofolio
mereka dan meraih sukses di tingkat global.