Dalam dunia penulisan
naskah, gender penulis sering kali memengaruhi cara karakter utama—baik pria
maupun wanita— yang digambarkan. Hal ini dapat dilihat dari karya dua penulis
terkenal, Lee Woo Jung dan Im Sang Choon.
Lee Woo Jung seorang
penulis wanita, dan Im Sang Choon seorang penulis pria, memiliki cara berbeda
dalam membentuk karakter-karakter utama mereka, mencerminkan perspektif gender
yang mereka bawa ke dalam cerita.
Lee Woo Jung : Pria
yang Emosional dan Wanita yang Mandiri
Lee Woo Jung penulis
di balik drama-drama populer seperti Reply 1988 dan Hospital Playlist,
dikenal karena kemampuannya untuk menggambarkan karakter dengan kedalaman
emosional yang kuat. Dalam karya-karyanya tokoh utama pria sering kali
ditampilkan sebagai sosok yang peka, pengertian, dan memiliki sisi emosional
yang menonjol.
Misalnya, karakter
seperti Taek dalam Reply 1988 digambarkan sebagai pria yang tenang dan
lembut, yang tidak hanya kuat secara mental tetapi juga sangat peduli terhadap
orang-orang di sekitarnya. Kelembutan dan perhatian yang mereka tunjukkan
menjadi daya tarik utama yang membuat karakter-karakter ini dicintai oleh
penonton.
Ketika menggambarkan
karakter Wanita Lee Woo Jung cenderung menampilkan mereka sebagai individu yang
kuat, mandiri, dan mampu menghadapi tantangan hidup. Contohnya adalah Song Hwa
dalam Hospital Playlist, yang digambarkan sebagai seorang dokter ahli
yang kompeten dan dihormati, namun tetap memiliki sisi humanis dan empati yang
tinggi.
Karakter-karakter
wanita dalam karya Lee Woo Jung sering kali menunjukkan bahwa mereka tidak
hanya sekadar pelengkap dalam cerita, tetapi juga memainkan peran penting
dengan kepribadian yang kompleks dan mendalam.
Im Sang Choon: Pria
yang Kuat dan Wanita yang Penuh Kehangatan
Di sisi lain, Im Sang
Choon yang dikenal melalui drama-drama seperti Fight for My Way dan When
the Camellia Blooms, memiliki pendekatan yang berbeda dalam menggambarkan
karakter-karakter utamanya.
Karakter pria dalam karya-karya Im Sang Choon
sering kali digambarkan sebagai sosok yang kuat, tangguh, dan penuh tekad.
Dalam Fight for My
Way misalnya, karakter Dong Man ditampilkan sebagai seorang pria yang
berjuang keras untuk meraih mimpinya sebagai petarung, meskipun dihadapkan pada
berbagai rintangan dan kegagalan. Kekuatan fisik dan mental menjadi ciri khas
karakter pria yang diciptakan oleh Im Sang Choon yang sering kali mencerminkan
maskulinitas tradisional.
Namun, yang menarik
adalah bagaimana Im Sang Choon menggambarkan karakter wanita. Dalam When the
Camellia Blooms, karakter utama Wanita Dong Baek ditampilkan sebagai
seorang ibu tunggal yang penuh kasih sayang dan kehangatan, tetapi juga
memiliki kekuatan batin yang luar biasa.
Meskipun menghadapi
berbagai tantangan sosial dan pribadi, Dong Baek digambarkan sebagai sosok yang
tetap teguh dan berani menjalani hidupnya. Im Sang Choon menunjukkan bahwa
wanita bisa memiliki kombinasi antara kelembutan dan kekuatan, menciptakan karakter
yang relatable dan inspiratif.
Gender Membentuk
Karakter dalam Penulisan
Perbandingan antara
Lee Woo Jung dan Im Sang Choon menunjukkan bagaimana gender penulis dapat
memengaruhi penggambaran karakter dalam sebuah naskah.
Lee Woo Jung sebagai
penulis wanita, cenderung menekankan aspek emosional dan kedalaman karakter,
baik pria maupun wanita. Sementara itu, Im Sang Choon sebagai penulis pria,
lebih fokus pada kekuatan fisik dan mental karakter pria, namun tetap
memberikan nuansa kelembutan dan kehangatan pada karakter wanita.
Pemahaman ini penting
tidak hanya bagi penulis tetapi juga bagi penonton, karena menunjukkan
bagaimana perspektif gender dapat memperkaya atau membentuk representasi
karakter dalam sebuah cerita.
Dengan mengenali pengaruh gender dalam penulisan, kita dapat lebih menghargai keragaman karakter dan memahami bahwa setiap penulis membawa perspektif unik yang berkontribusi pada dunia fiksi yang mereka ciptakan.