Kata Independent Woman sedang dielu-elukan
oleh para wanita yang mana memiliki kesan kuat, mandiri, tidak terkalahkan dan
cerdas.
Definisi Independent Woman sendiri
adalah merujuk pada wanita yang memiliki kemandirian dalam aspek finansial,
emosional maupun sosial.
Wanita independen memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan sendiri, mengelola keuangan mereka sendiri, mengejar tujuan
karier atau pendidikan mereka tanpa bergantung pada bantuan orang lain, dan
memiliki kemandirian dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Independent Woman
sering kali dianggap sebagai simbol kebebasan dan pemberdayaan bagi wanita di
seluruh dunia.
Konsep Independent Woman sering kali
dihubungkan dengan perubahan dalam peran gender dalam masyarakat modern, di
mana wanita semakin meraih kesetaraan dalam berbagai bidang kehidupan.
Mereka tidak hanya menginspirasi perubahan
dalam masyarakat terkait pandangan terhadap perempuan, tetapi juga membuka
jalan bagi kesetaraan gender dan kemajuan sosial lebih lanjut.
Permasalahan mulai terjadi ketika Independent
Woman hanya dijadikan gimmick oleh wanita-wanita untuk untuk mendapatkan
pasangan yang dianggap memiliki status atau sumber daya yang lebih tinggi,
dengan harapan meningkatkan status sosial atau kesejahteraan pribadi.
Kemudian mereka akan menonaktifkan label Independent
Woman dan menggantinya dengan istilah trophy wife.
Padahal menjadi independent atau mandiri
adalah sebuah bare minimum yang perlu dilakukan semua orang.
Lalu kenapa kata Independent Woman menjadi
dipuja-puja oleh para wanita dan malah menimbulkan banyak teori yang berlebihan
tentang Independent Woman itu sendiri. Seolah wanita ini sangat membutuhkan
sekali pengakuan bahwa mereka mandiri.
Ditambah dengan adanya gimmick Independent
Woman membuat citra wanita menjadi semakin tidak murni. Mereka memanipulasi
identitas yang seharusnya menjadi sumber kebanggaan dan kemandirian untuk
mencapai tujuan yang tidak sejalan dengan nilai sejati dari independensi.
Fenomena ini juga berkaitan dengan kata hypergamy,
yaitu kecenderungan seseorang untuk mencari pasangan hidup dengan status sosial
atau kekayaan yang lebih tinggi dari dirinya sendiri.
Wanita yang menggunakan gimmick "Independent Woman" untuk menjadi trophy wife sering kali terjerat dalam pola hypergamy yang merugikan, di mana mereka mungkin mengabaikan nilai-nilai penting seperti kesetiaan, kejujuran, dan kedewasaan emosional demi mencapai status sosial atau kekayaan.
Trophy wife & Hypergamy
Istilah Trophy wife digunakan untuk
merujuk kepada wanita yang dianggap sebagai "trofi" atau pemanis
dalam hubungan tersebut, di mana kehadirannya lebih seringkali dipandang
sebagai simbol status atau prestise bagi pasangannya.
Perlu diingat bahwa istilah trophy wife
juga dapat memiliki konotasi yang negatif, karena sering kali menunjukkan bahwa
hubungan tersebut didasarkan pada faktor-faktor material atau eksternal,
daripada nilai-nilai seperti kasih sayang, kesetiaan, cinta atau kesamaan dalam
nilai-nilai hidup.
Wanita yang menggunakan gimmick Independent
Woman untuk mencapai status sebagai trophy wife sering kali
menemukan diri mereka terjebak dalam ketergantungan yang tidak sehat pada
pasangan mereka.
Meskipun pada awalnya dapat terlihat sebagai
langkah yang menguntungkan, namun sebenarnya terdapat sisi negatif yang terkait
dengan fenomena ini, terutama dalam konteks hypergamy.
Mereka mungkin mengorbankan identitas dan
karier mereka sendiri demi mendapatkan keuntungan finansial atau status sosial
dari hubungan dengan pria yang lebih kaya atau berpengaruh. Akibatnya, mereka
kehilangan kontrol atas hidup mereka sendiri dan menjadi tergantung pada
pasangan mereka, yang bertentangan dengan konsep independensi yang sejati.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi, dalam upaya
untuk menjadi trophy wife, wanita sering kali mengorbankan kemandirian
dan kesejahteraan emosional mereka sendiri.
Parahnya mereka dapat menempatkan prioritas
pada penampilan fisik dan materi, tanpa memperhatikan apakah hubungan yang
mereka bangun benar-benar memberi mereka kebahagiaan dan kesejahteraan yang
sejati.
Wanita-wanita ini juga menghadapi risiko
ketergantungan ekonomi dan keterbatasan kebebasan yang signifikan. Seperti gaya
hidup dan standar yang ditetapkan oleh pasangan mereka, tanpa memiliki kontrol
atau kebebasan untuk mengambil keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka
sendiri.
Akibatnya, mereka mungkin merasa tidak puas atau tidak bahagia dalam hubungan tersebut.
Kesimpulan
Menjadi trophy wife melalui penggunaan gimmick
"Independent Woman" dalam konteks hypergamy dapat
memiliki dampak yang merugikan bagi wanita. Tidak hanya itu, manipulasi citra yang
dilakukan hanya untuk mendapatkan pasangan yang memiliki value lebih tinggi bisa
menjadi sebuah kebohongan besar yang akan membawa kesengsaraan.
Bagi para wanita mempertimbangkan menjadi Independent
Woman hanya untuk sebuah tujuan agar mendapatkan gelar trophy wife perlu
sekali dilakukan dengan cermat.
Seperti memahami konsekuensi dari memanfaatkan
gimmick "Independent Woman" untuk mencapai status
sebagai trophy wife, dan memilih jalan yang sesuai dengan value,
kebutuhan, dan kualitas diri sendiri.