BLANTERVERIONv101
TEMPLATEVERIONv101

Bahaya AI dalam Dunia Literasi Bikin Tulisan Kehilangan Nyawa

Kembang Wae
Image

 

Di era kecerdasan buatan (AI) semakin merajalela, ada sebuah perdebatan yang berkembang tentang dampak dari artificial Intelligence terhadap dunia literasi. Entah itu menjadi sebuah dampak positif atau negatif.

Semua orang berbondong-bondong mencoba menerka tentang apa yang akan terjadi jikalau artificial Intelligence semakin cerdas melebihi kapasitas manusia. Apakah hal itu akan menjadi momok yang menakutkan bagi manusia karena terancam dengan adanya AI. Atau malah justru berdampingan saling melengkapi.

Meskipun artificial Intelligence sendiri membawa kemudahan dan efisiensi dalam berbagai kegiatan kehidupan terutama bidang literasi.

Namun ada beberapa bahaya yang harus diwaspadai dari adanya artificial Intelligence. Penggunaan tanpa kontrol dari manusia mengakibatkan risiko salah satu seperti hilangnya nyawa kehidupan dalam sebuah tulisan.

 

1.      Kekhawatiran hilangnya kreativitas

Salah satu bahaya utama AI adalah kemampuannya untuk menciptakan teks yang terlihat seolah-olah itu hasil karya manusia. Jika tidak jeli akan sangat mirip sekali dan tidak bisa dibedakan mana tulisan manusia dan mana hasil karya dari mesin cerdas artificial Intelligence.

Tapi, meskipun AI dapat menghasilkan teks yang seperti manusiawi penuh dengan gramatikal dan koheren. Mereka memiliki satu kelemahan utama yang bisa dirasakan oleh manusia yaitu kurangnya kekayaan emosi dan imajinasi yang bisa dimasukkan ke dalam hasil tulisan.

Artificial Intelligence cenderung memiliki karya monoton tanpa adanya rasa dalam setiap kata. Kreativitas yang terkandung dalam tulisan hasil karya manusia akan perlahan menurun dan pelan-pelan menghilang.

Tulisan yang dihasilkan oleh AI akan terasa lebih datar dan tidak memiliki kehidupan, kehilangan sentuhan manusiawi yang membuat tulisan menjadi kosong tidak bernyawa.

 

2.      Risiko Homogenisasi dan Hilangnya Keberagaman

Peningkatan penggunaan AI dalam literasi tanpa adanya fokus kontrol dari manusia, adalah risiko homogenisasi dalam karya-karya yang dihasilkan oleh Artificial Intelligence akan semakin terlihat. Seperti penggunaan kata yang kurang variatif dan berulang-ulang hasil dari pengumpulan berbagai macam topik yang AI dapatkan.

Artificial Intelligence memiliki kecondongan mengikuti pola tren yang ada kemudian menghasilkan tulisan yang serupa tanpa adanya keberagaman.

Hal ini bisa mengakibatkan hilangnya heterogenitas seperti gaya kepenulisan, mereduksi kekayaan budaya dan keunikan dari setiap penulis yang membuat tulisan menjadi kurang menarik dan bervariatif.

Risiko homogenisasi dan hilangnya keberagaman secara jelas akan terjadi jika penggunaan Artificial Intelligence terus dilakukan tanpa pengawasan dan manusia kehilangan kontrol atas itu.

 

3.      Ancaman Terhadap Profesi Penulis

Penggunaan Artificial Intelligence dalam literasi juga memiliki potensi besar mengancam keberlangsungan dari profesi penulis. Pembaharuan peningkatan keahlian AI yang semakin hari semakin baik membuat Artificial Intelligence kian bertambah sempurna dalam kemampuannya untuk menghasilkan sebuah teks tulisan.

Melalui kemampuan AI dalam menghasilkan teks dengan jumlah besar kemudian efisiensi waktu yang cepat dan relatif murah. Membuat banyak pekerjaan penulisan dalam bidang literasi sangat rawan tergantikan oleh AI.

Hal ini bisa jadi penyebabkan pengurangan lapangan pekerjaan dan persaingan manusia dengan mesin teknologi semakin meningkat.

Skill-skill yang digunakan manusia dalam dunia literasi perlahan akan mulai tergantikan perannya dengan kemampuan Artificial Intelligence yang semakin hari semakin dipercaya manusia dalam mengerjakan tugas.

 

4.      Perlunya Pemahaman dan Pengawasan

Menghadapi timbulnya bahaya-bahaya yang akan datang dari adanya Artificial Intelligence. Sangat penting bagi kita untuk memahami peran yang dimiliki oleh manusia. Serta batasan yang wajib ditaati AI dalam dunia literasi.

Meskipun AI dapat menjadi alat yang berguna bagi manusia ketika dalam proses literasi. Manusia tetap harus memegang teguh kendali dan memastikan bahwa tulisan yang dihasilkan oleh Artificial Intelligence masih tetap memiliki nyawa kehidupan.

Pengawasan ketat manusia dalam penggunaan Artificial Intelligence di bidang literasi sangat diperlukan untuk memastikan bahwa hasil karya tulisan tetap bervariasi, unik, dan bermakna.

Tanpa pemahaman yang mendalam tentang Artificial Intelligence dan pengawasan manusia yang ketat atas batasan-batasan maka nyawa dunia literasi akan hilang.

 

5.       Kesimpulan

Dunia di mana kemampuan Artificial Intelligence semakin merasuk ke dalam berbagai aspek kehidupan. Menjadikan kita perlu menyadari tentang bahaya-bahaya potensial yang akan terjadi terkait dalam penggunaannya.

Seperti risiko kehilangan nyawa tulisan, homogenisasi, dan ancaman terhadap profesi penulis harus ditanggulangi dengan perlunya pemahaman yang mendalam dari manusia tentang Artificial Intelligence itu sendiri.

Serta tidak luput juga tentang pengawasan dari manusia yang ketat untuk menjaga agar karya-karya tulisan dalam dunia literasi tetap unik, bervariasi dan bermakna.

Dengan pendekatan yang bijaksana dan penuh pertimbangan, kita dapat memanfaatkan kecerdasan buatan secara positif tanpa mengorbankan kekayaan kreativitas dan kehidupan yang membuat tulisan menjadi hilang makna dan kurang menarik.

Perlunya perhatian penuh terhadap peran Artificial Intelligence agar tidak mengakibatkan hilangnya heterogenitas seperti gaya kepenulisan, mereduksi kekayaan budaya dan keunikan yang dimiliki dari setiap penulis dalam tulisannya.

Image
Image

Comments

BLANTERVERIONv101