7
Pujangga Wanita Kuno Terkenal pada Masanya
Menjadi
seorang penyair selalu saja dikaitkan dengan gender. Meski stigma masyarakat
beranggapan bahwa seorang pujangga itu laki-laki. Tujuh wanita hebat pada masa
kuno ini justru mematahkannya dengan menjadi pujangga terkenal hingga sekarang.
1.
Sappho (610-580 SM)
Penyair
Yunani Kuno yang berasa dari Lebos. Ia menulis sepuluh buku dan semua karyanya
hilang. Satu-satunya karya Sappho yang masih ada yaitu satu puisi dengan
fragmen terpanjang dari puisinya hanya sepanjang 16 baris.
2.
Ono no Komachi (sekitar 825-900)
Ono Mo Komachi penyair pada abad ke-9 di Jepang. Ia termasuk
dalam salah satu Rokkasen atau enam penyair terbaik di periode awal Heian. Ono
no Komachi digambarkan memiliki kecantikan luar biasa yang membuat para
bangsawan jatuh hati.
Selain itu ia juga diketahui pandai memaikan alat musik
tradisional dan mengubah syair-syair menjadi indah. Sampai saat ini Komachi
adalah sinonim untuk kecantikan feminin di Jepang.
3.
Hrotsvitha (sekitar 930 - sekitar 973-1002)
Hrotsvitha von Gandersheim adalah wanita pertama yang
menulis drama dan juga penyair Eropa pertama setelah Sappho. Dia adalah seorang
kanon wanita di sebuah biara di tempat yang sekarang disebut Jerman.
Hrotsvitha diketahui memiliki karya berupa
enam drama, delapan puisi, sebuah puisi yang menghormati Otto I dan sejarah
komunitas biara. Sebagian lagi dari karya-karya hilang dan tidak ditemukan.
4.
Murasaki Shikibu (sekitar 976 - sekitar 1026)
Murasaki
Shikibu sebuah nama pena dari seorang novelis dan penyair dari jepang pada
zaman Heian. Karya yang terkenal berjudul The Tale of Genji telah diakui
sebagai karya klasik satra Jepang dan menjadi subjek kritik sastra.
Murasaki
sendiri memiliki arti Violet yang mungkin diambil dari karakter dalam novelnya.
Ia hanya dikenal sebagai Lady Murasaki, nama aslinya tidak pernah diketahui
sampai sekarang.
5.
Marie de France (sekitar 1160 - 1190)
Marie
de France adalah penyair abad ke-12 dan seorang putri yang dikenal karena
kelahirannya mengecewakan orang tua lantaran menginginkan putra untuk mewarisi
takhta Prancis. Ia juga dikenal sebagai Marie Capet, Countess of Champagne dan
Marie
Sebuah
buku berjudul The Art of Courtly Love diklaim sebagai karyanya yang ditulis dalam bahasa
inggris atas permintaan Marie. Judul asli dari buku tersebut adalah De
Amore.
6.
Vittoria Colonna (1490 - 1547)
Vittoria Colonna adalah seorang penyair Renaisans Roma pada
abad ke-16. Dia memiliki keinginan untuk menyatukan ide-ide Katolik dan
Lutheran. Salah satu karyanya yang terkenal adalah puisi berjudul Rime de la
Divina Vittoria Colonna Marchesa di Pescara.
7.
Mary Sidney Herbert (1561 - 1621)
Penyair Era Elizabethan, Mary Sidney Herbert adalah adik
dari Philip Sidney, seorang penyair terkenal. Robin Williams menduga kalau Mary
Sidney adalah penulis dari drama Shakespeare.